Spesies Terancam Punah ialah merupakan populasi makhluk hidup (spesies atau subspesies terpisahkan evolusi) yang ada didalam risiko kepunahan dikarenakan jumlahnya sedikit, ataupun terancam punah disebabkan pergantian kondisi alam atau hewan pemangsa.
Burung cucak gelambir biru yang sudah punah dan diawetkan , terakhir ditangkap tahun 1937
di Aceh, Sumatra utara
Beragam negara didunia mempunyai undang-undang perlindungan istimewa untuk habitat atau spesies terancam, yang isinya meliputi pelarangan perburuan, pembatasan pengembangan tempat, atau penetapan tempat cagar alam dan juga suaka margasatwa. Jumlah spesies yang termasuk spesies terancam sesungguhnya semakin banyak dari jumlah spesies yang didaftar serta memperoleh perlindungan hukum.
Di alam bebas terdapat jumlah yang lebih banyak lagi spesies yang lebih dulu punah sebelum saat pernah dicatat, atau punya potensi jadi musnah tanpa dulu sukses memperoleh perhatian manusia.
Laju kepunahan spesies selama 150 th. Belakangan ini amat memprihatinkan. Banyak spesies yang mengalami evolusi serta punah dengan alami sejak beberapa ratus juta th. Yang lantas, namun laju kepunahan belakangan ini tambah lebih tinggi dari laju kepunahan rata-rata pada skala evolusi planet bumi. Laju kepunahan sekarang ini yaitu 10 sampai 100 kali lipat laju kepunahan alami. Apabila tingkat laju dari kepunahan berlanjut atau terus meningkat, jumlah spesies sebagai punah didalam dekade tersebut dapat berjumlah jutaan. Beberapa besar orang cuma berpikir cuma spesies mamalia berukuran besar serta burung yang terancam kepunahan, namun sesungguhnya stabilitas semua ekosistem jadi terganggu dengan punahnya spesies kunci pada di antara rantai makanan.
Kepunahan, Kontroversi dan Status Konservasi
Kita sebagai manusia harus memperhatikan dan peduli terhadap kepunahan yang di alami oleh banyak spesies di bumi ini.
Kepunahan disini bisa di artikan sebagai :
- Kehilangan satu spesies sebagai entitas biologi
- Terganggunya stabilitas sesuatu ekosistem
- Terancamnya spesies lain
- Kehilangan materi genetika serta biokimia yang tidak tergantikan.
Hilangnya satu jenis spesies dari muka bumi bermakna menyusutnya kekayaan alam, sekalian jadi isu moral untuk pihak yang berpendapat manusia sebagai penanggung jawab kelestarian lingkungan, sekalian pihak yang beri dukungan hak hidup untuk seluruh spesies hewan. Kepunahan satu spesies sebagai mangsa atau pemangsa didalam satu ekosistem beresiko pada peningkatan atau penurunan jumlah populasi spesies lain. Demikian selanjutnya, sampai seluruh spesies musnah serta ekosistem jadi rusak serta tidak dapat kembali seperti awal mulanya. Disamping itu, tiap-tiap spesies mempunyai materi genetik yang unik yang tersimpan didalam dna, serta membuahkan bahan kimia yang unik cocok instruksi genetik yang dimiliki. Bahan kimia dari tumbuhan, contohnya amat punya potensi untuk dipakai sebagai senyawa obat-obatan didalam industri farmasi.
Kontroversi
Undang-undang Spesies Terancam Punah kerap mengundang kontroversi. Pihak-pihak spesifik kerap mempertanyakan persyaratan memasukkan satu spesies ke didalam daftar spesies terancam, serta persyaratan mencoret satu spesies dari daftar spesies terancam sesudah populasi spesies tersebut sudah sembuh. Disamping itu, pemilik tanah kerap mempertanyakan nasib tanah mereka sesudah ditemukan spesies terancam punah yang dilindungi undang-undang.
Spesies yang sudah di tuliskankedalam daftar spesies terancam justru kerap semakin dicari kolektor serta pemburu gelap. Efek seperti ini dapat dikurangi dengan lakukan penangkaran spesies terancam. Seperti yang ada di republik rakyat cina, penangkaran penyu telah sukses kurangi perburuan gelap pada spesies terancam.
Status Konvervasi
Status konservasi dari satu spesies terancam yaitu indikator kemungkinan spesies ini dapat terus bertahan hidup. Penetapan status konservasi tidak cuma berdasar jumlah populasi yang tersisa, tetapi juga peningkatan atau penurunan jumlah populasi didalam periode spesifik, laju berhasil penangkaran, ancaman yang diketahui, dan seterusnya. Status konservasi yang sangat dikenal di semua dunia yaitu iucn red daftar.
Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati ialah program internasional membuat perlindungan spesies serta habitat yang teracam diratifikasi 188 negara. Di negara indonesia, program ini dikenal dengan Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia atau bisa di singkat menjadi IBSAP yang pertama kali didirikan pada th. 1993 dan dinamai dengan Rencana aksi keanekaragaman hayati untuk indonesia atau bisa juga di kenal dengan Biodiversity Action Plan Indonesia (BAPI)
IUCN Red List
Kategori spesies yang terancam akan mengalami kepunahan didalam IUCN Red List berada diantara kelompok sangat terancam akan mengalami kepunahan serta rawan. Berikut beberapa pengelompokan dari IUCN.
Punah (extinct, ex) :
Individu paling akhir dari sesuatu spesies telah mati, atau telah mati menurut anggapan yang tidak dapat diragukan lagi, diantara lain:
- Baiji
- Beruang Atlas
- Dinosaurus
- Dodo
- Elang Haast
- Harimau Bali
- Harimau Jawa
- Harimau Kaspia
- Harimau Tasmania
- Burung Merpati Penumpang
- Moa
- Parkit Carolina
- Sapi Laut Steller
- Singa Laut Jepang.
Punah di alam liar ( extinct in the wild, ew ) :
Populasi di alam bebas tak ada lagi, serta cuma dapat didapati di penangkaran, diantaranya :
- Burung Alagoas Curassow
- Badak Putih Utara
- Katak Wyoming
- Singa Barbary.
Gawat ( Critical, Cr ) :
Spesies Hadapi Risiko Tinggi Kepunahan Di Waktu Dekat, Diantaranya :
- Harimau Siberia
- Harimau Sumatra
- Badak Jawa
- Badak Sumatra
- Jalak Bali
- Arwana Asia
- Rusa Bawean
- Macan Tutul Jawa
- Orang Utan Sumatera
Genting ( endangered, en ) :
Spesies yang hadapi risiko kepunahan amat tinggi di waktu mendatang, diantaranya :
- Orang Utan Kalimantan
- Banteng
- Anoa
- Macan Tutul Salju.
Rawan ( vulnerable, vu ) :
Spesies hadapi risiko tinggi kepunahan di hari esok, contohnya :
- Cheetah
- Seladang
- Babirusa.
- Kasuari
- Merak Hijau
- Kakak Tua Maluku.
Efek rendah ( least concern, lc ) :
Ancaman segera untuk kelangsungan hidup spesies tak ada, diantaranya :
Mamalia
- Acerodon jubatus
- Ajak (Cuon alpinus)
- Anjing laut Hawaii (Monachus schauinslandi)
- Anjing liar Afrika (Lycaon pictus)
- Antelop Tibet (Pantholops hodgsonii)
- Aye-aye (Daubentonia madagascariensis)
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
- Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
- Bajing Merah (Sciurus vulgaris)
- Banteng (Bos javanicus)
- Bekantan (Nasalis larvatus)
- Berang-berang laut (Enhydra lutris)
- Bonobo (Pan paniscus)
- Bradypus torquatus
- Rusa ( Cervus sp)
- Kancil ( Tragulus sp)
- Musang Air (Cynogale benetti)
- Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri)[8]
- Burramys parvus
- Cervus albirostris
- Cheetah Asia (Acinonyx jubatus venaticus)
- Elaphurus davidianus
- Equus hemionus
- Fossa (Cryptoprocta ferox)
- Gajah Afrika (Loxodonta africana)
- Gajah Asia (Elephas maximus)
- Gajah hutan Afrika (Loxodonta cyclotis)
- Gorila gunung (Gorilla beringei)
- Gorila (Gorilla gorilla)
- Harimau (Panthera tigris)
- Indri (Indri indri)
- Kelelawar abu-abu (Myotis grisescens)
- Kouprey (Bos sauveli)
- Lasiorhinus krefftii
- Leontopithecus rosalia
- Lumba-lumba Teluk California (Phocoena sinus)
- Lynx Iberia (Lynx pardinus)
- Macan Tutul Salju (Uncia uncia)
- Manatee Hindia Barat (Trichechus manatus)
- Mustela nigripes
- Myrmecobius fasciatus
- Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
- Orang utan Sumatra (Pongo abelii)
- Panda Merah (Ailurus fulgens)
- Panda (Ailuropoda melanoleuca)
- Paus bersirip (Balaenoptera physalus)
- Paus biru (Balaenoptera musculus)
- Paus bongkok (Megaptera novaeangliae)
- Paus Sei (Balaenoptera borealis)
- Petaurus gracilis)
- Pteronura brasiliensis
- Serigala Merah (Canis rufus)
- Sifaka diadema (Propithecus diadema)
- Simpanse (Pan troglodytes)
- Singa Asia (Panthera Leo Persica)
- Singa laut Steller (Eumetopias jubatus)
- Urocyon littoralis
Burung
- Aceros waldeni
- Alauda razae
- Anas laysanensis
- Angsa Hawaiian (Branta sandvicensis)
- Anodorhynchus glaucus
- Anodorhynchus leari
- Bintayung Christmas (Fregata andrewsi)
- Brachyramphus brevirostris
- Buteo ridgwayi
- Corvus hawaiiensis
- Cozumel Thrasher (Toxostoma guttatum)
- Crypturellus saltuarius
- Cyanopsitta spixii
- Dara Laut Berjambul (Sterna bernsteini)
- Dendrocygna arborea
- Diomedea amsterdamensis
- Foudia rubra
- Gallicolumba platenae
- Gallirallus owstoni
- Geopsittacus occidentalis
- Geronticus eremita
- Grus americana
- Grus leucogeranus
- Gyps bengalensis
- Gyps indicus
- Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
- Kakapo (Strigops habroptila)
- Kakatua Filipina (Cacatua haematuropygia)
- Kakatua Puerto Rico (Amazona vittata)
- Kakatua-kecil Jambul-kuning (Cacatua sulphurea)
- Kiwi (Apteryx australis, A. hastii, A. owenii)
- Kondor California (Gymnogyps californianus)
- Kuau-kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
- Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
- Mergus octosetaceus
- Mimodes graysoni
- Neophema chrysogaster
- Neospiza concolor
- Nipponia nippon
- Numenius borealis
- Numenius tenuirostris
- Oceanites maorianus
- Oxyura leucocephala
- Pelatuk Maharaja (Campephilus imperialis)
- Pelatuk paruh gading (Campephilus principalis)
- Picoides borealis
- Pithecophaga jefferyi
- Pitta gurneyi
- Podiceps taczanowskii
- Po’o-uli (Melamprosops phaeosoma)
- Psittacula eques
- Pterodroma hasitata
- Pterodroma madeira
- Pterodroma magentae
- Rhinoptilus bitorquatus
- Rhynochetos jubatus
- Sapheopipo noguchii
- Tachybaptus rufolavatus
- Takahē (Porphyrio hochstetteri)
- Thalassarche eremita
- Thaumatibis gigantea
- Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
- Tympanuchus cupido attwateri
- Vanellus gregarius
Reptilia
- Alligator China (Alligator sinensis)
- Alsophis antiguae
- Ameiva polops
- Bradypodion taeniabronchum
- Buaya Kuba (Crocodylus rhombifer)
- Gambelia silus
- Komodo (Varanus komodoensis)
- Kura-kura darat bintang Burma (Geochelone platynota)
- Kura-kura sungai Amerika Tengah (Dermatemys mawii)
- Lepidochelys kempii
- Oligosoma grande
- Oligosoma otagense
- Penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea)
- Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
- Penyu hijau (Chelonia mydas)
- Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
- Penyu tempayan (Caretta caretta)
- Sphaerodactylus micropithecus
- Uma inornata
- Xantusia riversiana
Amfibia
- Ambystoma californiense
- Ambystoma tigrinum stebbinsi
- Bufo baxteri
- Bufo californicus
- Bufo houstonensis
- Eurycea rathbuni
- Eurycea sosorum
- Hyalinobatrachium fleischmanni
- Litoria olongburensis
- Litoria Spenceri
- Nyctimystes dayi
- Philoria frosti
- Plethodon shenandoah
- Rana muscosa
Ikan
- Arwana Asia (Scleropages formosus)
- Bonytail (Gila elegans)
- Coelacanth (Coelacanthiformes)
- Cui-ui (Chasmistes cujus)
- Gambusia eurystoma
- Gila cypha
- Hiu paus (Rhincodontidae Rhincodon typus)
- Kerapu Nassau (Epinephelus striatus)
- Moapa coriacea
- Psephurus gladius
- Ptychocheilus lucius
Artropoda
- Astacopsis gouldi
- Austropotamobius pallipes
- Palaemonias alabamae
- Palaemonias ganteri
Moluska
- Kanab Ambersnail (Oxyloma haydeni kanabensis)
Tumbuhan
- Abies beshanzuensis
- Ceroxylon quindiuense
- Clianthus puniceus
- Cupressus dupreziana
- Metasequoia glyptostroboides
- Palem anggur Chili (Jubaea chilensis)
- Perangkap lalat Venus (Dionaea muscipula)
- Pinus Wollemi (Wollemia nobilis)
Belum ada tanggapan untuk "Daftar Spesies Burung, Hewan dan Tanaman yang dilindungi"
Post a Comment